rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Rabu, 11 Maret 2015

AL IDRIS PENEMU TEORI BENTUK BUMI ITU BUNDAR

Abu Abdullah Muhammad al-Idrisi al-Qurtubi al-Hasani as-Sabti adalah pakar geografi, kartografi, dan mesirologi. Beliau seorang pengembara yang tinggal di Sisilia, tepatnya di istana Raja Roger II. Al-Idrisi lahir di kota Afrika Utara Ceuta (sabtah) yang termasuk bagian kekaisaran marabitun. Al-Idrisi merupakan keturunan para penguasa Idrisiyyah di Maroko, yang merupakan keturunan Saidina Hasan bin Saidina Ali Kw.
Abu Abdullah adalah penemu Teori bentuk bumi budar seperti bola pada tahun 1154 M.. Al-Idrisi secara gemilang sukses membuat peta bola bumi alias globe dari perak. Bola bumi itu memiliki berat sekitar 400 kg.
Bumi serta isinya merupakan bidang kajian yang menarik perhatian ilmuwan muslim di era keemasan. Peradaban Islam terbukti lebih dulu menguasai ilmu bumi dibandingkan masyarakat barat. Ketika eropa terkungkung dalam “kegelapan” dan masih meyakini bahwa bumi itu datar, para sarjana muslim pada abad ke 9 M. sudah manyatakan bumi bundar seperti bola
Wacana bentuk bumi bundar baru berkembang di barat pada abad ke 16 M.. Adalah Nicoulas Copernicus yang mencetuskannya. Barat kemudian mengklaim bahwa Copernicus lah ilmuwan pertama yang menggulirkan teori bumi bulat
Al-Idrisi dalam bukunya  mengulas tentang bumi secara singkat. Beliau menggambarkan bahwa bumi ini lingkarannya 22.900 mil. Dan mengawang di Angkasa seperti kuning telur. Setelah memberi penjelasan singkat tengang iklim, lautan dan teluk - teluknya, beliau beralih kepada penjelasan mengenai daratan di bumi dan tempat tempat secara rinci.
Bagian terpenting buku itu ialah uraiannya mengenai Afrika utara, Spanyol, Scillia dan wilayah wilayah lainnya di Italia. Dia juga memaprkan tentang negara - negara eropa yang berkaitan dengan hubungan dagang , kondisi ekonomi.
Terdapat 70 peta dalam buku al-Idrisi yang diletakkan disebelah penjelasan yang sedang diuraikannya, peta taersebut memailiki kelebihan dari segi akurasi gambarnya dilengkapi garis lintang dan garis bujur.
Menurut pendapat orang – orang arab dan ahli geografi abad ke dua puluh, buku Nuz’ah al-Musytaq merupakan suatu upaya menerbitkan hitungan yang akurat dan termasuk salah satu buku terpenting dalam geografi abad pertengahan yang sampai kepada kita.

0 komentar:

Posting Komentar