rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Jumat, 26 September 2014

PULAU BALI



PULAU BALI


Pulau Bali adalah salah satu pulau kecil di Indonesia. Pulau Bali dibagi 8 Kabupaten dan 1 Kota. Dan Ibu Kotanya adalah Denpasar. Pulau Bali adalah tetangga Pulau Jawa karena jaraknya hanya 3.2 km dari Pulau Jawa. Dan kita dapat menyeberang laut menggunakan kapal yang hanya 30 menit saja. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Bali adalah Bahasa Bali, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Sasak, Bahasa Madura dan lain-lain. Masyarakatnya sebagian besar adalah Umat Hindu. Pulau Bali sangatlah sempit, oleh karena itu bila kita sudah ada di Pulau Bali jika kita ingin pergi ke suatu tempat pasti waktu yang paling lama 2-3 jam karena semuanya sangatlah dekat.
Pulau Bali sudah terkenal dimata wisatawan Negeri Indonesia maupun wisatawan Mancanegara. Karena di Pulau Bali terdapat kekayaan alam maupun kebudayaannya yang tak kalah indah dengan kebudayaan di Pulau lain. Tak salah jika banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau tersebut. Selain itu di Pulau  Bali juga terdapat tempat perbelanjaan yang sangatlah cukup terkenal, seperti : Joger, Krisna, Pasar Seni Sukawati, dan masih banyak lagi. Dan yang paling unik adalah kebudayaannya yang bernama Ngaben. Ngaben adalah salah satu budaya masyarakat Hindu yang digunakan untuk membakar mayat manusia hindu di suatu lapangan yang khusus dipergunakan untuk kegiatan Ngaben tersebut. Dan masih banyak lagi kebudayaan di Pulau Bali ini, nanti akan kita bahas satu per satu di bagian yang berikutnya.

2.2.2 Letak Geografis Pulau Bali
Pulau Bali terletak  pada bidang koordinat 9º 0' - 7º 50' LS dan 114º 0' - 116º 0' BT serta diapit oleh 2 samudra yakni, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Keadaan iklim di Pulau Bali tak jauh berbeda dengan Pulau Jawa. Pulau Bali masuk ke dalam Waktu Indonesian Bagian Tengah (WITA)  yang jarak waktunya melebihi  1 jam waktu di Pulau Jawa.

2.2.4 Ciri Khas Masyarakat Pulau Bali
Setiap pulau pasti mempunyai ciri khas sendiri, entah itu dari sisi pakaian, berbahasa, berbicara, berperilaku dan lainya. Adapun ciri-ciri masyarakat Bali yaitu :
v  Seperti yang kita ketahui, sebagian besar masyarakat Bali memeluk agama Hindu. Atas dasar itulah sampai sekarang sistem kasta masih dapat dijumpai di Bali. Kasta merupakan peninggalan nenek moyang orang Hindu di Bali yg diwariskan dari generasi ke generasi. Pada zaman dahulu, kasta itu dibuat berdasarkan profesi masyarakat. Sampai saat ini diBali ada 4 kasta yaitu: Brahmana, Ksatrya, Wesya dan Sudra.

a)      Kasta Brahmana : Kasta ini merupakan kasta dari masyarakat yg mempunyai profesi yg bergerak dibidang religi/agama seperti
Pendeta. Dimana sampai sekarang mereka diberi gelar/title Ida Bagus (laki-laki) dan Ida Ayu (perempuan).
b)      Ksatrya : Kasta dari masyarakat yg berprofesi sebagai abdi Negara/kerajaan (zaman dulu), yg diberi gelar Anak Agung.
c)      Wesya : Kasta dari masyarakat yg berprofesi sebagai prajurit. Mereka diberi gelar Gusti Bagus (laki-laki) dan Gusti Ayu (perempuan).
d)     Sudra : Kasta ini adalah kasta yg terakhir diBali, dimana kasta Sudra tidak mempunyai gelar, mereka hanya dberi nama menurut urutan kelahiran seperti; Wayan (anak pertama), Made (kedua), Nyoman (ketiga) dan Ketut (keempat). Jika ada yg mempunyai lebih dari 4 orang anak namanya akan kembali lagi keurutan pertama (wayan), begitupun seterusnya.
v  Pada saat sekolah, ada beberapa sekolah murid-muridnya tidak memakai seragam seperti sekolah di pulau-pulau lainnya melainkan memakai baju menurut agamanya. Seperti contoh jika agamannya Hindu, laki-laki memakai udeng, sarung batik, dan baju Bali. Sedangkan perempuan memakai rok batik dan baju Bali. Begitu pula dengan agama islam, memakai jilbab yang perempuan dan memakai peci yang kaum laki-lakinya.
v  Ciri-ciri masyarakat Bali adalah jika pada saat berbicara tidak bisa bilang T biasa tetapi TH. Jadi misalnya kita berbicara patung orang Bali pathung.
v  Masyarakat Bali pada saat berperilaku sangat sopan. Karena hal itu diatur pada pemerintahan Pulau Bali, sekaligus juga di Bali tidak terdapat anak-anak sekolah yang tawuran, karena itu juga diatur dalam pemerintahannya.
v  Masyarakat Bali tidak membeda-bedakan miskin maupun kayanya orang tersebut dalam hal apapun.

2.2.5 Perekonomian Masyarakat Di Pulau Bali
Perekonomian masyarakat Bali hampir sama di Pulau Jawa. Sebagian besar masyarakat bali bekerja sebagai Petani, ada juga yang bekerja wiraswasta, nelayan, sopir, pedangang, dan masih banyak lagi. Tetapi kita selalu bertanya-tanya mengapa pada saat kita berjalan-jalan ke Pulau Bali banyak wanita-wanita yang pekerjaannya sebagai pengecat, sopir, pencetak batako dan bata. Hal tersebut jika menurut masyarakat bali bekerja apapun itu sama saja laki-laki dan perempuan, tetapi yang menjadi kepala dalam keluarga adalah laki-laki dan wajib mencari nafkah bagi keluarganya, istri hanya membantu pekerjaannya saja.
2.2.6 Tempat-tempat Pariwisata di Pulau Bali
*      Tanah Lot                                           
*      Pantai Kuta
*      Pantai Sanur
*      Danau Baratan Bedugul
*      GWK (Garuda Wisnu Kencana)
*      Museum Bajra Sandi
*      Melihat Pertunjukan Tari barong



2.2.7 Kebudayaan-Kebudayaan yang Terdapat di Bali
Seperti apa yang dibilang diawal-awal tadi bahwa Pulau Bali memiliki Budaya-budaya khas yang sangat unik dan menarik :
v  Ngaben – Ngaben adalah upacara Pitra Yadnya, rangkaian upacara Ngaben salah satunya prosesi pembakaran mayat yang bertujuan untuk mensucikan roh leluhur orang sudah meninggal.
v  Megibung - Selain memiliki tempat wisata yang indah, Bali juga kaya dengan budaya dan tradisi unik, adalah merupakan salah satu tradisi warisan leluhur, dimana tradisi makan bersama dalam satu wadah.

v  Mekare  kare atau Perang Pandan – Satu lagi tradisi unik yang ada di Bali, tepatnya di Desa Tenganan Karangasem. Upacara Perang Pandan adalah upacara persembahan yang dilakukan untuk menghormati Dewa Indra (dewa perang) dan para leluhur menggunakan senjata pandan berduri sebagai senjata masing-masing.

v  Omed – omedan – Tradisi unik di Desa Sesetan ini hanya diikuti oleh Truna-truni / muda – mudi atau yang sudah tua dan belum menikah, adegan tarik menarik dan cium-ciuman ini, dirayakan setap tanggal 1 Caka atau sehari setelah Hari Raya Nyepi.


v  Mekotek - Upacara ini diselenggarakan denan tujuan mohon keselamatan, yang merupakan warisan budaya leluhur yang dirayakan setiap hari Raya Kuningan dan turun-temurun oleh hampir 15 banjar di Desa Munggu kecamatan Mengwi, Badung.

v  Perayaan Hari Nyepi -  Perayaan Hari Raya Nyepi merupakan kegiatan ritual umat hindu Bali dengan ciri kekhasannya tersendiri yaitu pembuatan ogoh-ogoh dengan bentuk bermacam-macam Butha berukuran sangat besar. Ritual ini sangat ramai dikunjungi atau disaksikan turis-turis lokal Indonesia sendiri maupun mancanegara.
v  Upacara Otonan - Upacara Otonan diadakan setahun 2 kali yaitu setiap 6 bulan sekali. Otonan sendiri memiliki pengertian sebagai hari kelahiran berdasarkan wuku kalender Hindu Bali. Upacara Otonan ini biasanya diadakan bersamaan dengan Sapta Wara, Panca Wara dan wuku yang sama.Upacara ini bertujuan untuk menebus kesalahan-kesalahan dan keburukan-keburukan yang terdahulu, sehingga dalam kehidupan sekarang mencapai kehidupan yang lebih sempurna.


v  Potong Gigi – Upacara ini adalah upacara yang mengandung arti pembersihan sifat buruk yang ada pada diri manusia. Dalam bahasa Mepandes bisa juga disebut Matatah/Mesanggih, dimana 6 buah taring yang ada dideretan gigi atas depan akan dikikir/diratakan. Upacara ini merupakan upacara wajib untuk diperuntukan anak-anak laki-laki maupun perempuan yang telah dewasa.

0 komentar:

Posting Komentar