rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Senin, 09 Maret 2015

MANFAAT DAN KHASIAT DAUN PARE



Khasiat-Manfaat Buah-Daun Pare

Pare merupakan buah atau sayuran yang berasal dari kawasan India Tropis. Salah satu karakteristis yang cukup khas dari pare adalah rasanya yang pahit. Buah pare memiliki dimensi panjang antara 8 – 11 cm, dengan bentuk bulat memanjang  dan kulitnya yang berbintik-bintik. Pare muda warnanya hijau muda, dan berubah menjadi oranye ketika sudah matang atau tua. Buah pare memiliki bijih yang cukup banyak dengan bentuk pipih memanjang dan berwarna cokelat kekuningan.
Di Negara Cina, pare disebut dengan nama ku gua, dan merupakan buah atau sayuran yang cukup popular. Dibeberapa Negara asia seperti India, Filipina, Vietnam, dan Taiwan buah pare cukup dikenal dan sudah dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Secara tradisional, Masyarakat Amazon sudah memanfaatkan pare sebagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan penyakit diabetes mellitus.

Zat Yang Terkandung Pada Buah Pare

Buah pare mengandung insulin sayuran atau polipeptida yang merupakan senyawa yang menyerupai protein insulin. Beberapa kandungan yang dimiliki buah pare adalah: alkaloid (momordicine), asam folat, elasterol, glikosida (momordin dan charantin), dan hydroxytryptamine. Beberapa vitamin terkandung dalam buah pare seperti: vitamin C, A, B1, B12, dan vitamin E. Buah pare mengandung mineral seperti: zing, zat besi, mangan, fosfor, tembaga. Selain itu, pare juga mengandung senyawa seperti pantothenic acid, lutein, likopen, dan serat.
Sedangkan daun pare mengandung senyawa seperti: momordin, momordicine, asam resinat, charantine, asam trikosanik, resin, saponin, vitamin A, vitamin D, dan lemak. Lemak daun pare terdiri dari asam oleat, asam stearat, asam lonoleat, dan L.oleostearat. Selain buah dan daunnya, sejumlah zat juga terkandung dalam bijinya seperti momordicine dan protein sebagai MAP30.
Senyawa peptide yang terkandung di dalam pare menyerupai insulin, senyawa ini dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah dan urine. Selain peptide, zat aktif charantin juga dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Buah pare yang belum matang dapat digunakan untuk peluruh dahak, membersihkan darah dari racun, dan meningkatkan nafsu makan, atau stomakik. Beberapa keluhan ringan dapat diatasi dengan mengkonsumsi pare seperti demam, haus karena panas dalam, jerawat dan sariawan.
Buah pare yang sudah matang dapat dimanfaatkan sebagai tonik pada lambung, peluruh haid dan sebagai antikanker, terutama leukemia.
Sejumlah penyakit lain yang dapat diatasi oleh mengkonsumsi buah pare adalah: batuk berdahak, radang tenggorokan, pingsan karena udara panas, infeksi cacing gelang, rematik gout, batu saluran kencing, dan nyeri sewaktu haid atau dismenore.

Khasiat-Manfaat Daun Pare

Daun pare dinyakinini dapat mengatasi beberapa keluhan atau penyakit seperti: peluruh haid, ,mengatasi terlambat haid, pereda demam, radang hati, radang usus, kencing nanah, sifilis, luka abses, bisul, sembelit, penyakit limpa, cacingan dan campak.

Khasiat-Manfaat Biji Pare

Sedangkan biji pare biasa dimanfaatkan untuk mengatasi jenis penyakit seperti infeksi HIV-1 pada T limfosit dan monosit, serta dimanfaatkan untuk menghambat replikasi virus pada sel yang terinfeksi. Beberapa keluhan atau penyakit lain yang dapat diatasi atau diobati dengan mengkonsumsi biji pare adalah: pengobatan pada penderita cacingan, disfungsi ereksi, dan kanker. Khasiat lain dari biji pare yaitu mampu memberikan efek endrogenik dan menghambat produksi sperma.
Secara tradisional, masyarakat Cina menggunakan pare untuk pengobatan infeksi saluran cerna, bronchitis, sakit tenggorokan dan membantu pengobatan kanker payudara. Oleh masyarakat Di Filipina, buah pare sudah sejak lama digunakan untuk pengobatan diabetes mellitus, gangguan lambung, leukimia, asma, gangguan siklus haid dan gigitan serangga. Di India, pare biasa digunakan untuk pengobatan wasir, perut nyeri dan kembung, demam, infeksi cacing, dan penyakit kulit terutama kudis.

Cara Pemakaian

Untuk mendapatkan khasiat yang dimiliki oleh zat yang terkandung dalam pare, maka  sebaiknya dipilih buah pare yang belum matang sekitar 200 gram. Buah pare dapat dikonsumsi bersama dengan bahan makanan lain untuk dibuat menjadi tumis, atau direbus saja, atau dikukus, atau dibuat jus. Daun pare dapat dikonsumsi dengan cara direbus, dimasak seperti sayur biasa, atau dimakan langsung sebagai salad, atau dapat juga diseduh dan diminum seperti teh.
Pada pemakaian luar, daun pare biasanya dibuah halus dengan cara digiling terlebih dahulu. Pengobatanya dengan cara menaburkan atau membubuhkan serbuk halus daun pare ke tempat yang akan diobati. Serbuk daun pare ini dapat digunakan untuk luka bakar, bisul, abses, eksem, digigit serangga dan menyuburkan rambut bayi.

Pare Untuk Penderita Diabetes Melitus

Untuk penderita diabetes mellitus dapat mengkonsumsi satu buah pare per hari dengan ukuran sedang. Pare terlebih dahulu direbus sebentar, kemudian baru dapat dimakan.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, pare direbus sebentar kemudian diblender dan dicampur dengan satu buah apel malang dan ditambah satu gelas air. Diminum sekaligus sebelum makan. Pemakaiannya harus diberi jeda satu minggu setelah mengkonsumsi selama empat minggu. Artinya Dikonsumsi selama empat minggu, kemudian hentikan selama satu minggu dan kemudian dimulai lagi.

Yang Terlarang Dari Buah-Daun Pare.

Jangan mengkonsumsi pare secara berlebihan. Gunakan sewajarnya. Mengkonsumsi antara 6 – 8 ons jus buah pare segar secara sekaligus dapat menyebabkan rasa nyeri di perut atau menyebabkan diare.
Bagi Penderita organ limpa dan lambung yang lemah, mengkonsumsi pare dapat menimbulkan sakit perut, muntah, dan diare. Jadi perhatikan keluhan atau penyakit yang sedang diderita sebelum mengkonsumsi pare.
Pemakaian secara rutin tidak dianjurkan lebih daripada empat minggu. Jadi pastikan kapan memulai mengkonsumsi pare dan kapan harus berhenti.
Buah maupun daun pare menjadi buah terlarang bagi Ibu yang sedang hamil. Kandungan zat aktif seperti alpha dan beta monocharins dapat menstimulasi rahim dan menyebabkan keguguran.

0 komentar:

Posting Komentar