PULAU BALI
Pulau
Bali adalah salah satu pulau kecil di Indonesia. Pulau Bali dibagi 8 Kabupaten
dan 1 Kota. Dan Ibu Kotanya adalah Denpasar. Pulau Bali adalah tetangga Pulau
Jawa karena jaraknya hanya 3.2 km dari Pulau Jawa. Dan kita dapat menyeberang
laut menggunakan kapal yang hanya 30 menit saja. Bahasa yang digunakan oleh
masyarakat Bali adalah Bahasa Bali, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Sasak, Bahasa Madura
dan lain-lain. Masyarakatnya
sebagian besar adalah Umat Hindu. Pulau Bali sangatlah sempit, oleh karena itu
bila kita sudah ada di Pulau Bali jika kita ingin pergi ke suatu tempat pasti
waktu yang paling lama 2-3 jam karena semuanya sangatlah dekat.
Pulau
Bali sudah terkenal dimata wisatawan Negeri Indonesia maupun wisatawan Mancanegara.
Karena di Pulau Bali terdapat kekayaan alam maupun kebudayaannya yang tak kalah
indah dengan kebudayaan di Pulau lain. Tak salah jika banyak wisatawan yang
berkunjung ke pulau tersebut. Selain itu di Pulau Bali juga terdapat tempat perbelanjaan yang
sangatlah cukup terkenal, seperti : Joger, Krisna, Pasar Seni Sukawati, dan
masih banyak lagi. Dan yang paling unik adalah kebudayaannya yang bernama
Ngaben. Ngaben adalah salah satu budaya masyarakat Hindu yang digunakan untuk
membakar mayat manusia hindu di suatu lapangan yang khusus dipergunakan untuk
kegiatan Ngaben tersebut. Dan masih banyak lagi kebudayaan di Pulau Bali ini,
nanti akan kita bahas satu per satu di bagian yang berikutnya.
2.2.2 Letak Geografis Pulau Bali
Pulau
Bali terletak pada bidang koordinat 9º 0' - 7º 50' LS dan 114º 0' - 116º 0' BT
serta diapit oleh 2 samudra yakni, Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Keadaan iklim
di Pulau Bali tak jauh berbeda dengan Pulau Jawa. Pulau Bali masuk ke dalam Waktu Indonesian Bagian Tengah (WITA) yang
jarak waktunya melebihi 1 jam waktu di Pulau Jawa.
2.2.4 Ciri Khas Masyarakat Pulau
Bali
Setiap
pulau pasti mempunyai ciri khas sendiri, entah itu dari sisi pakaian,
berbahasa, berbicara, berperilaku dan lainya. Adapun ciri-ciri masyarakat Bali
yaitu :
v Seperti yang kita ketahui, sebagian besar masyarakat Bali memeluk
agama Hindu. Atas dasar itulah sampai sekarang sistem kasta masih dapat
dijumpai di Bali. Kasta merupakan peninggalan nenek moyang orang Hindu di Bali
yg diwariskan dari generasi ke generasi. Pada zaman dahulu, kasta itu dibuat
berdasarkan profesi masyarakat. Sampai saat ini diBali ada 4 kasta yaitu:
Brahmana, Ksatrya, Wesya dan Sudra.
a) Kasta Brahmana : Kasta ini merupakan kasta dari masyarakat yg mempunyai profesi
yg bergerak dibidang religi/agama seperti
Pendeta. Dimana sampai sekarang mereka diberi gelar/title Ida Bagus (laki-laki) dan Ida Ayu
(perempuan).
b) Ksatrya : Kasta dari masyarakat yg berprofesi sebagai abdi
Negara/kerajaan (zaman dulu), yg diberi gelar Anak Agung.
c) Wesya : Kasta dari masyarakat yg
berprofesi sebagai prajurit. Mereka diberi gelar Gusti Bagus (laki-laki) dan
Gusti Ayu (perempuan).
d) Sudra : Kasta ini adalah kasta yg terakhir diBali, dimana kasta Sudra
tidak mempunyai gelar, mereka hanya dberi nama menurut urutan kelahiran
seperti; Wayan (anak pertama), Made (kedua), Nyoman (ketiga) dan Ketut
(keempat). Jika ada yg mempunyai lebih dari 4 orang anak namanya akan kembali
lagi keurutan pertama (wayan), begitupun seterusnya.
v Pada
saat sekolah, ada beberapa sekolah murid-muridnya tidak memakai seragam seperti
sekolah di pulau-pulau lainnya melainkan memakai baju menurut agamanya. Seperti
contoh jika agamannya Hindu, laki-laki memakai udeng, sarung batik, dan baju Bali.
Sedangkan perempuan memakai rok batik dan baju Bali. Begitu pula dengan agama
islam, memakai jilbab yang perempuan dan memakai peci yang kaum laki-lakinya.
v Ciri-ciri
masyarakat Bali adalah jika pada saat berbicara tidak bisa bilang T biasa
tetapi TH. Jadi misalnya kita berbicara patung orang Bali pathung.
v Masyarakat
Bali pada saat berperilaku sangat sopan. Karena hal itu diatur pada
pemerintahan Pulau Bali, sekaligus juga di Bali tidak terdapat anak-anak
sekolah yang tawuran, karena itu juga diatur dalam pemerintahannya.
v Masyarakat
Bali tidak membeda-bedakan miskin maupun kayanya orang tersebut dalam hal
apapun.
2.2.5 Perekonomian Masyarakat Di
Pulau Bali
Perekonomian
masyarakat Bali hampir sama di Pulau Jawa. Sebagian besar masyarakat bali
bekerja sebagai Petani, ada juga yang bekerja wiraswasta, nelayan, sopir,
pedangang, dan masih banyak lagi. Tetapi kita selalu bertanya-tanya mengapa
pada saat kita berjalan-jalan ke Pulau Bali banyak wanita-wanita yang
pekerjaannya sebagai pengecat, sopir, pencetak batako dan bata. Hal tersebut
jika menurut masyarakat bali bekerja apapun itu sama saja laki-laki dan
perempuan, tetapi yang menjadi kepala dalam keluarga adalah laki-laki dan wajib
mencari nafkah bagi keluarganya, istri hanya membantu pekerjaannya saja.
2.2.6 Tempat-tempat Pariwisata di
Pulau Bali
Tanah Lot
Pantai Kuta
Pantai Sanur
Danau Baratan Bedugul
GWK (Garuda Wisnu Kencana)
Museum Bajra Sandi
Melihat Pertunjukan Tari barong
2.2.7 Kebudayaan-Kebudayaan yang
Terdapat di Bali
Seperti
apa yang dibilang diawal-awal tadi bahwa Pulau Bali memiliki Budaya-budaya khas
yang sangat unik dan menarik :
v
Ngaben
– Ngaben adalah upacara Pitra Yadnya, rangkaian upacara Ngaben salah satunya
prosesi pembakaran mayat yang bertujuan untuk mensucikan roh leluhur orang
sudah meninggal.
v Megibung
-
Selain memiliki tempat wisata yang indah, Bali juga kaya dengan budaya dan
tradisi unik, adalah merupakan salah satu tradisi warisan leluhur, dimana
tradisi makan bersama dalam satu wadah.
v Mekare kare atau Perang Pandan
– Satu lagi tradisi unik yang ada di Bali, tepatnya di Desa Tenganan Karangasem.
Upacara Perang Pandan adalah upacara persembahan yang dilakukan untuk
menghormati Dewa Indra (dewa perang) dan para leluhur menggunakan senjata
pandan berduri sebagai senjata masing-masing.
v Omed
– omedan – Tradisi unik di Desa Sesetan ini hanya
diikuti oleh Truna-truni / muda – mudi atau yang sudah tua dan belum menikah,
adegan tarik menarik dan cium-ciuman ini, dirayakan setap tanggal 1 Caka atau
sehari setelah Hari Raya Nyepi.
v Mekotek
- Upacara
ini diselenggarakan denan tujuan mohon keselamatan, yang merupakan warisan
budaya leluhur yang dirayakan setiap hari Raya Kuningan dan turun-temurun oleh
hampir 15 banjar di Desa Munggu kecamatan Mengwi, Badung.
v Perayaan
Hari Nyepi - Perayaan Hari Raya Nyepi merupakan kegiatan
ritual umat hindu Bali dengan ciri kekhasannya tersendiri yaitu pembuatan
ogoh-ogoh dengan bentuk bermacam-macam Butha berukuran sangat besar. Ritual ini
sangat ramai dikunjungi atau disaksikan turis-turis lokal Indonesia sendiri
maupun mancanegara.
v Upacara Otonan -
Upacara Otonan diadakan setahun 2 kali yaitu setiap 6 bulan sekali. Otonan
sendiri memiliki pengertian sebagai hari kelahiran berdasarkan wuku kalender
Hindu Bali. Upacara Otonan ini biasanya diadakan bersamaan dengan Sapta Wara,
Panca Wara dan wuku yang sama.Upacara ini bertujuan untuk menebus
kesalahan-kesalahan dan keburukan-keburukan yang terdahulu, sehingga dalam
kehidupan sekarang mencapai kehidupan yang lebih sempurna.
v Potong Gigi –
Upacara ini adalah upacara yang mengandung arti pembersihan sifat buruk yang
ada pada diri manusia. Dalam bahasa Mepandes bisa juga disebut
Matatah/Mesanggih, dimana 6 buah taring yang ada dideretan gigi atas depan akan
dikikir/diratakan. Upacara ini merupakan upacara wajib untuk diperuntukan
anak-anak laki-laki maupun perempuan yang telah dewasa.
0 komentar:
Posting Komentar