rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Kamis, 27 November 2014

MENATA TANAMAN AIR



Menata Tanaman Air

Langkah berikutnya adalah menata tanaman air piliham di dalam kolam. Pertama-tama, tanaman dari penjual dibongkar. Ember dari penjual bisa dipakai lagi atau diganti dengan ember baru. Lubang drainase perlu diperlebar karena sangat penting untuk memperlancar lalu-lintas udara dan air dalam media. “Tanaman rawan busuk bila aerasi tidak lancar,” ungkap Willy Wihana, Presiden Direktur PT. Nata Griya Wahana di Jakarta yang bergerak dalam bidang interior dan landscaping.
Selanjutnya, Willy membeberkan campuran media yang digunakan untuk pot tanaman air. Bagian dasar ember diberi lapisan kerikil kira-kira setinggi 5 – 10 cm, tergantung besar pot. Bagian atasnya diberi lapisan kerikil yang lebih kecil, ketinggiannya juga sekitar 5 – 10 cm. Lapisan berikut adalah pasir setinggi 5 cm. Di atas pasir diberi campuran pasir, tanah dan humus matang (50%, 25%, 25%) sampai sedikit di bawah bibir ember.
Bila persiapan media sudah selesai tanaman air boleh ditanam. Bagian paling atas sebaiknya diberi penutup berupa kerikil halus. Kerikil ini berfungsi untuk menghindari berhamburnya butiran media yang menyebabkan air keruh atau gangguan ikan yang gemar mengorek-ngorek akar tanaman. Setelah diberi media baru, tanaman beserta potnya ditata di dalam kolam. Sebelum dimasukkan sebaiknya media ini diberi air terlebih dahulu hingga butiran media tidak langsung berhamburan mengotori air.
Jangan lupa memperhatikan jenis tanaman air sebagaimana diuraikan sebelumnya. Daun teratai misalnya, harus mengapung di atas permukaan air. Demikian juga dengan tanaman-tanaman tepi. Bila tinggi tanaman lebih rendah daripada permukaan air kolam, pot diganjal dengan susunan bata atau batako hingga bagian tanaman muncul di atas permukaan air.
Untuk kolam ukuran kecil, teratai dan lotus sebaiknya diletakkan di bagian tengah kolam. Tanaman-tanaman lainnya ditata sesuai komposisi dan gradasi ketinggian hingga enak dilihat. Penempatan tanaman air itu juga harus memperhatikan irama tanaman sekitarnya supaya terbentuk keseimbangan.
Perawatan
Satu bulan setelah penanaman, media diberi pupuk NPK. Caranya ember diangkat dari air lalu dibuat 3 – 4 lubang pada media. Ke dalam setiap lubang dimasukkan satu sendok makan pupuk. “Untuk pot ukuran kecil, cukup satu sendok the per lubang,” jelas Willy.
Bila Anda cukup sigap memasukkan pupuk, ember tidak perlu diangkat dari air. Caranya gunakan selang plastik yang diruncingkan ujungnya. Ujung ini ditusukkan ke media lalu segera dimasukkan pupuk melaui lubang selang. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap dua bulan.
Perawatan rutin lainnya adalah penyiangan. Daun-daun yang menguning dibuang, demikian juga yang terkena penyakit. Namun, serangan hama dan penyakit pada tanaman air termasuk jarang. Masalah yang sering muncul justru membusuknya tanaman. Bila tanda-tanda kebusukan mulai terlihat, tanaman harus segera diangkat dari air, lalu lubang drainase diperbaiki. Setelah dua tahun sebaiknya dilakukan penggantian media dan pot. Atau bila tanaman tampak terlalu subur dan media terlihat memadat, tepotting bisa segera dilakukan. #LP

2 komentar:

Imran r mengatakan...

lumayan bermanfaat infonya
tanaman hias

Imran r mengatakan...

media tanaman hias anggrek

cara merawat tanaman hias anggrek

aneka tanaman hias air tawar

cara menanam dan merawat tanaman hias dalam pot

Posting Komentar